Mposurga adalah praktik tradisional di komunitas Tharu di Nepal, di mana sekelompok pria berkumpul untuk bernyanyi dan menari dalam perayaan berbagai acara seperti pernikahan, panen, dan festival. Kata “Mposurga” sendiri berarti “menari bersama” dalam bahasa Tharu. Praktik ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan memiliki makna budaya yang besar bagi masyarakat Tharu.
Namun, seiring dengan perubahan zaman dan modernitas, praktik tradisional Mposurga juga berkembang menyesuaikan dengan tuntutan dunia modern. Dalam masyarakat yang serba cepat saat ini, di mana teknologi dan globalisasi merajalela, generasi muda masyarakat Tharu menghadapi tantangan untuk mengikuti tradisi lama.
Salah satu cara Mposurga beradaptasi dengan zaman modern adalah melalui penggabungan alat dan gaya musik baru. Meskipun alat musik tradisional Tharu seperti madal (drum) dan sarangi (alat musik gesek) masih digunakan dalam pertunjukan Mposurga, instrumen modern seperti gitar dan keyboard juga diperkenalkan untuk menarik penonton yang lebih muda.
Selain itu, lirik dan tema lagu Mposurga juga mengalami perubahan untuk mencerminkan permasalahan kontemporer yang dihadapi komunitas Tharu. Meskipun lagu-lagu tradisional Mposurga sering kali bertema cinta, alam, dan mitologi, lagu-lagu baru mengangkat isu-isu sosial seperti pelestarian lingkungan, kesetaraan gender, dan pelestarian budaya.
Selain itu, cara pelaksanaan Mposurga juga mengalami perubahan. Di masa lalu, pertemuan Mposurga dilakukan di udara terbuka, dengan para lelaki dari komunitas tersebut berkumpul untuk menari dan bernyanyi. Saat ini, pertunjukan Mposurga diadakan di tempat yang lebih formal seperti pusat komunitas, auditorium, dan bahkan di platform media sosial seperti YouTube dan Facebook.
Terlepas dari adaptasi ini, esensi Mposurga tetap sama – yaitu perayaan budaya, identitas, dan komunitas Tharu. Praktik Mposurga terus menyatukan masyarakat, menumbuhkan rasa memiliki dan bangga, serta melestarikan kekayaan warisan budaya masyarakat Tharu.
Kesimpulannya, evolusi Mposurga merupakan bukti ketahanan dan kemampuan beradaptasi praktik tradisional dalam menghadapi modernisasi. Dengan menerima perubahan sambil tetap setia pada akarnya, Mposurga mampu berkembang dan terus menjadi bagian penting dari budaya Tharu di abad ke-21.